Tanjungpinang-
Tak penah mengenal kata lelah, itulah yang dirasakan Rasib sekarang berumur
empat puluh sembilan tahun yang setiap hari menyapu jalan bersama dengan
istrinya Khatijah yang berumur empat puluh tiga tahun. Bertahun-tahun suami istri ini harus menghabiskan waktunya di jalan, meskipun dengan gaji sembilan ratus
ribu mereka slalu bersyukur dengan rezeki yang diberikan Tuhan.
Mereka juga harus membiayai kuliah
anak semata wayang mereka Afrizal (21) yang sekarang sedang menimba ilmu di Sekolah
Tinggi Ilmu Politik (STISIPOL) jurusan Ilmu Pemerintahan. Meskipun harus
menggangur dua tahun baru bisa melanjutkan kuliahnya, afrizal tetap semangat
menjalani ini semua dengan niat dan hati yang tulus demi merubah keadaan
keluarganya.
Sejak lima belas tahun yang lalu
khatijah sudah bekarja sebagai penyapu jalan dan rasid baru sebelas tahun. Dulunya
rasid bekarja sebagai tukang ojek dan tukang urut. Tapi setelah empat tahun
khatijah menjadi tukang sapu, akhirnya rasid juga ikut menjadi tukang sapu.
Mereka ditugaskan berdekatan, rote
menyapu mereka dari bundaran batu enam yang dekat kodim sampai ke kantor
polisi. Biasanya mereka menyapu bersebelahan, rasid sebelah kiri dan khatijah
sebelah kanan. Tiap pagi dan sore suami istri ini turun ke jalan untuk
menjalankan tugasnya. Dengan keringat yang bercucuran rasid dan khatijah tetap
menyapu meskipun terik matahari membakar tubuh mereka yang sudah tidak segar
seperti dulu tapi mereka tidak pernah merasa putus asa dengan keadaan.
Sebagai seorang ibu besar harapan
khatijah ingin melihat anak satu-satunya menjadi orang sukses dan bisa membantu
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar