Selasa, 19 Juni 2012

PEMBUKAAN REVATILISASI IV


Tanjungpinang - Pembukaan acara revitalisasi budaya melayu III di resmikan oleh Drs.H. Nasarudin Said Efendi dan Suryatatik A Manan dengan memukul beduk dan pelepasan balon, ditaman budaya raja ali haji, senggarang, tanjungpinang, kamis, ( 24/05 ).
Peresmian Revitalisasi budaya melayu III di buka dengan kata sambutan oleh walikota tanjungpinang Suryatatik A Manan, yang membangkitkan dan pembinaan budaya melayu di negeri terutama dikalangan muda sebagai penerus budaya melayu seterusnya, dengan ungkapan kuatkan melayu takkan hilang dibumi. Dalam kegiatan ini terdapat berbagai acara seperti tarian sekapur sirih dan tarian boriya digayakn oleh anak kecil dan menaikan layang-layang berbagai macam bentuknya,hal ini membuat meriahnya  Pembukaan  revitalisasi budaya melayu III. Juga penyambutan tamu di meriahkan dengan berpancak silat, kompang ibuk- ibuk, 2 pasang berpakaian  melayu sebagai penyambut tamu.
Dalam hal ini antusias pembukaan Revitalisasi budaya melayu III di hadiri berbagai kalangan pemerintahan Provinsi KEPRI dan budayauan dari berbagai tempat, juga dari negara lain, salah satunya malaysia, singapure, thailand, china, hal ini disambut dengn sikap positif dari berbagai pencuru, bahkan dalam momen ini di ikut sertakan sekolah SMA 6 Senggarang, karena tempat acara dekat dengan lokasi sekolah, Walaupun siswa duduk ditaman yang beralaskan rumput,tapi mereka tetap menghadiri Pembukaan acara revitalisasi budaya melayu III ditaman budaya raja ali haji,  itu yang  membuat acara di lihat bermanfaat bagi masyarakat.   

ADAT BERINAI


Upacara berinai lebai ini biasanya banyak dilakukan pada malam hari dan terbatas kepada kaum Bapak yang terdiri dari Penghulu atau Penua Adat, alim ulama, Tokoh Masyarakat, sehingga pada upacara ini kaum ibu hanya diperkenankan untuk menyaksikan saja.
Pada upacara bernai lebai ini atas kesepakatan pemuka adat dan alim ulama, maka diputusakan bahwa orang tua kandung dari kedua belah pihak tidak diperkenankan untuk melakukantepung tawar,hal ini di karenakan setiap orang tua senantiasa mendoakan keselamatan anaknya. Selain itu pada upacara cecah inai ini akhir daripada urutan kegiatanya adalah mengankat kedua tangan sebagai isyarat menyembah raja sehari. Dengan kata lain tidaklah pantas seorang ayah mengangkat sembah kepada anaknya.
Alasan lain adalah julukan atau gelar yang diberikan kepada lebai oleh masyarakat melayu Bengkalis hanyalah kepada kaupak dan tidak terhadap kaum ibu. Sebagai wujud rasa syukur masyarakat melayu Bengkalis hampir disetiap kegiatan atau upacara diakhiri dengan pembacaan doa serta makan bersama.Peralatan berinai lebai berada berbeda sedikit jika dibandingkan dengan peralatan tepuk tepung tawar. Dimana peralatanya terdiri dari air bedak, beras basuh, beras kunyit, bunga rampai, bertih, air mawar dan inai, sementaraperalatan tepung tawar inai tidak disertakan.
Berinai lebai selalu dihadiri oleh banyak orang dandismarakan dengan musik tradisional Seperti gendang Panjang, Nafiri dan Gong :Sebagaimana kata bidal :. Adapun tata cara pelaksanaan berinai lebai, dilakukan secara bergiliran oleh penghulu adt, pemuka adat, alim ulama dan sanak keluarga dalam jumlah yang ganjil baik terhadap mempelai laki-laki begitujuga mempelai perempuan.Pelakasanaan berinai lebai ini dilakukan sesuai dengan derajat atau keturunan kebangsawananya, seperti terhadap keturunan Raja atau Tengku yang melakukan cecah inai sebanyak sembilan orang, jika keturunan Datuk, Wan dan Batin dilakukan sebanyak tujuh orang dan apabila keturunan orang kebanyak maka melakukan cecah inai hanya sebatas lima orang.
Berinai lebai dilaksanakan ketika mempelai telah berada dipeterakna atau pentas pelamainan. Satu persatu mereka maju kemudian duduk pada kursi yang telah bersedia dipeterakna. Setelah selesai mencecah ianai terhadap mempelai laki-lai, gading-gading membawa mempelai laki-laki menuju keruang istirahat. Sementara Mak Andam membawa mempelai perempuan menuju peterakna. Gendang , nafari dan gong kembali berbunyi, upacara berinai lebai pun kembali dimulai.Diawali dengan menyapu air bedak sejuk ketangan mempelai, disusuli menabur beras putih, beras kunyit, bertih dan dilanjutkan dengan menabur bunga rampai, mencecah ianai serta diakhiri dengan merenjis air mawar kearah mempelai. Dan sebelum  meninggalkan pentas peterakna yang melakukan cecah inai diharuskan mengangkat sembah dengan mengankat kedua tangan terhadap mempelai. Selesai melaksanakan cecah inai tokoh adat, alim ulama, pemuka adat dan sanak keluarga yang melakukan cecah inai diberikan kue berkat, nasi kunyit dan telur ayam yang telah direbus bewarna merah. Menurut masyarakat Melayu Bengkalis, apabila kedua mempelai janda atau duda maka upacara berianai lebai dilaksanakan secara serentak terhadap kedua mempelai, dengan kata lain duduk secara bersamaan. Berinai lebai bagi masyarakat melayu dulunya mempunyai makna yang cukup besar. Melalui upacara berinai lebai dapat membedakan status perawan maupun janda, jejaka maupun duda, anak tempatan ataupun anak dagang.
Jika mempelai laki-laki bukan penduduk tempatan, maka upacara berinai lebai dilaksanakan pada satu rumah yakni dirumah mempelai perempuan. Tetapi bila kedua-duanya penduduk tempatan, maka upacara berinai lebai dilakasanakan dirumah masing-masing. Namun atsa kesepakatan dan keinginan dari kedua belah pihak, pelaksanaan cecah inai dapat dilakukan dua kali, yakni pertama dirumah mempelai perempuan dan kedua dirumai mempelai laki-laki.  Tahapan demi tahapan telah dilalui namun upacara adat pernikahan belum lagi selesai. Upacara berikutnya yang harus dilakukan oleh mepelai perempuan adalah Khatam Alquran.

100% LULUS


SMA N 2 Tanjungpinang, berhasil memiliki hasil yang baik dalam murid-muridnya. sekolah ini 100% lulus dengan nilai yang baik. Bpk. Imam sapi'i Spd. Msi selaku kepala sekolah mengaku bangga kepada murid-muridnya ini karena mereka keluar dengan nilai yang baik dalam angkatan ke-33 disekolah mereka, sabtu ( 26/05 ).
Kata sambutan dari kepala sekolah berlangsung dengan haru dan dengan tidak sabar anak-anak itu menunggu hasil yang akan dibagikan nanti. dengan bangga mereka juga akan mendapatkan sebuah mendali kenang-kenangan dari sekolah yang akan mereka tinggali itu.
ini adalah nama-nama mirid yang meraih nilai-nilai tertinggi dan patut dibanggakan itu.
           
Dibidang IPA1.
1.  Bahasa Indonesi= Nilai tertinggi 9,40= dipegang oleh Roby dan Mirani
2.  Bahasa Inggris= Nilai tertinggi 8,80= di pegang oleh Ironi Vitriani
3.Matematika= Nilai tertinggi 9,75= dipegang oleh Rahmat putra Wijaya, Resti, Elvin       Rinaldi
4.Fisika= 8,75=Zakia, Merdiana, Rima
5.Kimia= 9,75= Destriana, Mira, Ragel, Rahmadani
6.Biologi= 9,50= Hana, Sandra.
     Nilai rata-rata= 5320

Di bidang IPS
1.      Bahasa Indonesia= 8,80= Niko Eri
2.      Bahasa Inggris= 9,26= Luis
3.      Matematika= 9,50= Edi kartono
4.      Ekonomi= 8,75= Edi Kartono
5.      Sosiologi= 9,45= Monika, meri
6.      Geografi= 9.40= Richard
Nilai rata-rata 62,65 dipegang oleh Edi Kartono.

Sete;ah ditemui untuk diwawancarai, sangat luar biasa tanggapan dari king score of SMA N 2 ini, “ saya senang sekali karena berhasil mendapatkan nilai tertinggi disini, dan saya akan melanjutkan kuliah di Australia, bagian Bisnis manejement nantinya”, tutur anak yang bernama Edi Kartono (18thun) selaku juara umum dan meraih nilai tertinggi di SMA nya.

Kelulusan SMP Tanjungpinang


Siswa SMP Negeri 4 Tanjungpinang mengikuti UN sebanyak 327 orang. Perempuan 175 orang dan laki-laki 152 orang.Dari 327 orang
siswa,hanya satu siswa putri yang tidak lulus UN.
Perbandingan antara tahun ajaran 2010/2011-2011/2012 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 7,50-8,84,Bahasa Inggris 7,29-6,27,Matematika 6,34-5,77,IPA 6,55-6,21.
Nama Siswa yang masuk 10 besar 
1. Kevin Situmorang dengan nilai 38,10,rata-rata 9,50
2. Kristin Han dengan nilai 37,37,rata-rata 9,40
3. Heri Raja Hidayat dengan nilai 36,80 rata-rata 9,20
4. Arif Lukman Hakim dengan nilai 36,80 rayta- rata 9,20
5. Fitriansah Luki rahman dengan nilai 36,60 rata-rata 9,5
6. Suhardianto dengan nilai 36,40 rata-rata 9,10
7. Arifah Fika dengan nilai 35,80 rata-rata 9,00
8. Deanita Tama dengan nilai 35,80 rata-rata 9,00
9. Amanda Aulia Putri dengan nilai 35,80 rata-rata 9,00
10. Lukman Nur Hakim dengan nilai 35,80 rata-rata 9,00
Yang mendapatkan 10 besar akan mendapatkan sertifikat pada waktu penyerahan Ijazah.
Anak yang mendapat nilai tertinggi bahasa indonesia dan matematika:
Ade Putria Wati pada Mata Pelajaran B.Indonesia nilai 10.
Ari Raja Hidayat,Suhardianto pada mata pelajaran Matematika nilai 10.
Suhardianto pada Mata Pelajaran Matematika nilai 10.
Ana Aprilia,Kevin Situmorang dan suhardianto pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris nilai 9,40.
Arif Lukman Hakim,Arifah Fika,Fitriansah Luki Rahman, Kevin Situmorang pada mata pelajaran IPA nilai 9,50.

ASAL USUL KATA MANGGIS


ASAL USUL KATA MANGGIS
Terdapatlah sebuah pemukiman penduduk di masa lalu. Pemukiman ini bernama lumut, sekitar 7 kilometer bagian Utara Desa Sungaipinang, Lingga. Saat ini kawasan pemukiman itu sudah menjadi hutan, sudah tidak ada lagi dari kebisingan orang banyak. Fakta sejarah yang dapat dilihat hanyalah peninggalan beberapa batu nisan sebagai tanda perkuburan manusia.
Alkisah hiduplah dengan damai sebuah keluarga kecil di permukiman itu. Tidak seperti orang lainnya, keluarga ini berumah di tepi hutan  rimba yang jauh dari hiruk pikuk kebisingan orang ramai. Pasangan ini mempunyai anak tunggal. Anak mereka itu berjenis kelamin perempuan yang cantik molek bernama Magi. Perawakan anak perempuan mereka itu mengikuti  perawakan bapaknya yang bernama Magot. Sangat susah mencari raut wajah anak gadis itu yang mirip dengan ibunya Ginoh. Namun demikian, soal kasih sayang , Magi lebih dekat dengan ibunya itu.
Perihal Magi, tingginya semampai. Rambutnya sampai ke betis. Dagunya munggil, ada belahnya. Bentuk mukanya lonjong. Lehernya jenjang. Hidungnya mancung dan sangat serasi dengan tipe bibirnya yang sensual. Magi merupakan anak berhati mulia,jujur, dan tulus. Dia juga termasuk anak manusia yang memiliki sifat keras hati. Jika ditenung-tenung, di wajahnya yang hitam manis itu, terbentuk sebuah garis lurus yang condong agak ke kanan dari kening menuju antara dua alis matanya. Kata orang tua-tua, itulah tandanya orang yang memiliki kemauan keras.
Sebagai seorang gadis, Magi memilki kesenangan yang umumnya memang di senaggi oleh kebanyakan kaum perempuan. Apa jenis kesenangan itu ? menanam dan merawat tanaman bunga. Magi mempunyai kebun khusus untuk menyalurkan kesenanggannya itu yang terletak tidak jauh dari depan rumahnya. Kebun itu sangat luas sehingga banyak tanaman bunga dapat dipeliharanya untuk suatu ketika akan dapat menghasilkan bunga yang banyak dan indah.
Suatu petang, Magot menerima kedatangan seorang lelaki. Lelaki itu anak terpandang karena kekayaannya di lumut. Kedatangan lelaki lajang itu untuk melamar anak tunggal Magot. Namun demikian, belum terlalu banyak pemuda itu berkata-kata guna menyampaikan maksud hatinya, Magot langsung menolak lamaran itu. Alasannya, lelaki itu tidak akan mampu menjadi seorang suami bagi anaknya yang bernama Magi itu. Magot berkata bahwa pemuda itu nanti pastilah terlalu sibuk mencari dan menjaga harta benda sehingga tidak terlalu menghiraukan sang istri. Ginoh yang mendengar pekataan suaminya itu dari sebalik dinding ruang tengah, hanya dapat mengusap-usap dada.
Pada petang lainnya lagi, Magot menerima kedatangan seorang lelaki. Dia pemuda yang tampan dan baik budi. Semua orang tua di kampung itu berharap dapat menjadi mertua dari lelaki berbudi itu. Sayang, kedatanggannya untuk melamar Magi di tolak magot.” Pasti anakku nanti akan makan hati karena engkau menjadi pujaan semua orang”, kata Magot singkat kepada lelaki itu . Lelaki itu pun pulang dengan tangan hampa tanpa banyak di beri kesempatan berbicara oleh orang tua Magi.
Tidak lama berselang, datang lagi lelaki yang akan melamar Magi. Kali ini lelaki yang datang itu adalah tipe lelaki yang sangat rajin bekerja untuk mencari nafkah. Kalau musim laut sedang bagus, lelaki itu pasti asyik bekarja sebagai nelayan. Akan tetapi, kalau cuaca pancaroba , pemuda tampan itu pasti berada di tempat kerjanya di hutan-hutan. Seperti sudah diduga banyak orang, ternyata lamaran pemuda pemuda tampan yang rajin bekerja itu juga di tolak oleh Magot. Alasannya,dia khawatir anaknya nanti tidak akan bahagia bersuami dengan orang yang tidak pernah lekat (berada) di rumah.
Hujan renyai turun petang itu. Matahari tertutup mendung. Pelangi di mata Barat terlihat terbentang indah warna-warni. Magi sedang asik merawat tanaman di kebun bunga. Magi sangat tekun merawat sebatang tanaman kecil yang baru diperolehnya di pinggir hutan. Tidak seperti lainya, Magi sama sekali tidak tahu nama tanaman itu. Di pikiran magi, tanaman itu sangat berbeda dengan tanaman lainnya. Mungkinkah tanaman ini nanti akan menghasilkan bunga yang indah ? pertanyaan dan harapan inilah yang selalu muncul di dalam pikiran si gadis pujaan itu. Apa gerangankah tanaman itu ? pohonnya berakar  tunggang. Warna daunnya hijau-kehitaman-hitaman. Bentuk daunnya lebar dan berserat banyak. Batangnya banyak mengeluarkan cabang. Cabang-cabang itu beraturan tumbuh dari batang mulai dari arah pangkal sampai ke ujung batang. Waktu itu tanaman itu sudah dua depa tingginya, lebih tinggi dari tingginya badan Magi. Baik magi maupun orang tuanya, belum lagi dapat berita tentang nama tanaman yang kokoh itu.
Sedang asyik anak beranak itu berada di kebun, datanglah seorang lelaki yang tidak di kenal. Magi terhenyak melihat lelaki tampan yang datang menjumpai orang tuanya itu. Kulitnya kuning langsat, matanya hitam berbinar seperti terjaga dari melihat yang tidak baik. Mulutnya terlihat seperti tidak pernah berkata fitnah. Rambutnya tebal berombak. Mukanya lonjong mangga, tidak berkumis dan tidak pula berjenggot.
Ketika lelaki itu asyik bercakap dengan bapaknya, Magi hanya berdiri tertegun di samping tanaman yang belum di ketahui namanya. Sesekali dia mencuri pandang kea rah pemuda yang berpakai rapi itu.
Pemuda : Saya bukan orang kampung ini. Saya tidak terlalu rajin bekerja. Saya juga tidak terlalu suka pada harta dunia. Saya datang ke sini untuk meminta izin bapak agar Magi dapat saya jadikan istri saya. Apakah bapak setuju ?
Magot     :   Saat ini bukan lah waktu yang tepat untuk berbuncang dan berunding tentang masa depan anak saya. Pulanglah dulu, tujuh hari lagi, silakan datang lagi.
Pemuda : Saya sangat paham maksud bapak. Saya minta diri. Tujuh hari lagi saya pasti datang lagi.
Pada saat terjadi pembicaraan antara ayahnya dengan pemuda, Magi berpura-pura tidak mendengarnya. Kononnya dia asyik merawat tanaman yang belum diketahui namanya. Detal jantungnya berdebar kuat setiap kali mendengar kata-kata lelaki yang dinilainya sangat sopan itu.
Hari ketujuh pun datang walaupun Magi terasa lama menunggu. Seperti pada datang pertama, untuk kedatanggan yang kedua pemuda itupun tiba-tiba sudah ada di kebun tanaman bunga Magi. Magot juga memiliki firasat yang kuat maka pada hari dan detik itu dia sudah juga berada di kebun bunga anaknya. Sementara itu Magi sangat senang karena pemuda itu datang lagi. Hai bapakku terimalah lamaran pemuda itu, do’a nya dalam hati.
Pemuda : Saya datang lagi sesuai dengan janji kita satu minggu yang lalu. Apa jawaban tentang hasrat saya yang ingin mempersunting anak bapak untuk menjadi istri samapai akhir ayat saya nanti ?
Magot    : Maafkan saya karena saya keliru menghitung hari. Pada hari ini bukanlah hal yang baik untuk merundingkan tentang lamar-melamar anak gadis orang. Datanglah lagi tujuh hari selepas hari ini. Ingat, tidak boleh lagi Tanya-tanya silahkan pulang dulu.
Pemuda itupun langsung pamit. Lama-lama dirinya tidak lagi Nampak karena terlindung oleh semak belukar. Sementara itu, Magi tercenung kaku ketika bapaknya menyapa. Terasa belum puas lagi dia mendengar percakapan pemuda itu dengan bapaknya. Terasa belum lama juga dia dapat melihat pemuda yang memang sangat dia sukai karena sifat baiknya.
Malam hari, Magot bercerita kepada istrinya tentang maksud pemuda. Magot member tahukan juga kepada Ginoh bahwa Magi terlihat suka dengan pemuda itu. Magi menyimak pembicaraan orang tuanya dari bilik dapur. Sayangnya percakapan itu tidak di ketahui ujungnya. Apakah bapaknya memberitahukan kepada ibunya akan menerima lamaran pemuda itu ?.

Pada waktunya, pemuda itu berada lagi di kebun Magi. Dia berdiri persis di depan Magot membelakangi Magi yang sedang berdiri di samping pohon kesayangannya.
Pemuda : Saya datang lagi sesuai dengan janji kita satu minggu yang lalu. Apakah bapak menerima lamaran saya ?
Magot   : Saya izinkan tuan memperistrika anak saya yang bernama  Magi. Cuma saat ini musim pancaroba. Saat seperti ini bukanlah baik untuk mendirikan rumah tangga. Berdasarkan perhitungan perjalanan bintang, silahkan datang lagi ketika angin kuat dari arah utara tidak lagi bertiup kencang. Itu semua akan memakan waktu dua bulan lagi. Sampai masanya, datanglah lagi untuk memperistrikan Magi.
Pemuda : Saya mengerti maksud bapak yang sudah mengizinkan saya untuk menjadi suami Magi. Saya mohon diri.
Ketika pemuda itu tidak lagi terlihat dari pandangan Magot, ketika itu pula Magi yang semula berdiri tegak di samping tanaman kesayanganya menghilang pula dari pandangan Magot. Magot binggung dan pulang ke rumah untuk memberitahu kejadian yang menimpa anaknya kepada istrinya, Ginoh. Keduanya segera kembali ke tanaman tempat berdirinya Magi. ‘ Di mana tadi anakku ? ‘ tanya Ginoh kepada lakinya, Magot. ‘ Di sini tadi Magi naggis (baca:menangis)’, jawab Magot sambil menunjuk tanaman yang belum di ketahui namanya. Anak mereka tetap tidak ada. Suami-istri itu hanya pasrah kepada Yang Mahakuasa tentang raibnya anak gadis itu.
Sejak hilangnya Magi, pasangan suami-istri itu bersepakat untuk merawat tanaman kesayangan Magi. Lima tahun kemudian, tanaman itu menghasilkan bunga-bunga yang indah karena  warnaya. Akhirnya tanaman itu berbuah. Semasa putik, buahnya bewarna kuning dan bermahkota di bagian pangkal tangkainya. Mereka asyik mengamati perubahan buah-buahan itu dari kecil hingga menjadi lebih besar; dari bewarna kuning sehingga menjadi hitam kecoklat-coklatan ; dari buah itu berada di pohon sampai buah itu jatuh dari batangnya tanda sudah masak. Mereka memberi nama tanaman itu sebagai ‘ manggis’ yang semula berasal dari ‘Magi nangis’.
Perihal Magi yang menghilang, kononnya dia di bawa oleh dewa yang berada di puncak Gunung Daik. Konon kabarnya lagi pemuda terakhir yang datang itu adalah dewa.
Perihal buah manggis yang kita jumpai saat ini memang identik dengan cerita di atas ini. Dia berhati mulia walaupun kulitnya hitam, bagaikan buah manggis yang manis rasanya walaupun bentuknya hitam legam. Magi juga merupakan wanita jujur, tulus, dan ikhlas yang di tandainya jujurnya buah manggis yang dinyatakan jumlah ulas isinya yang terdapat di bagian tampuknya. Itulah sebabnya, manggis merupakan cerminan Magi, putri Magot yang baik hati dan manja.
Pertama kali Magot dan Ginoh memakan buah manggis mereka mengalami kesulitan untuk membukanya. Pertanyaan yang mereka hadapi adalah bagaimana cara membukanya ? Apakah di belah pakai pisau ? Magot dan Ginoh sangat yakin bahwa magi merupakan putri yang manja. Oleh karena itu, mereka membuka buah manggis itu dengan cara ‘memeluknya’ yakni menekan dengan kedua telapak tangan. 

Pantun nasehat


Burung pipit terbang kesemak
Tiba di semak memakan padi
Dengar pesan ibu dan bapak
Tidaklah baik bermain sambil berkelahi

Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja.

Pergi kehutan mengambil kayu
Tidak lupa memetik sukun
Kalau kita orang melayu
Haruslah pandai kita berpantun

Bulan puasa memakan kurma
Jangan lupa baca bismillah
Amalkan sholat dan doa
Itu adalah kunci ibadah

Lebaran Makan Ketupat
Jangan Lupa dengan Dagingnya
Siapa Sering makan Coklat
Hati-Hati Rusak Giginya

Pergi tamasya ke pulau bali
Jangan lupa membeli mangga
Ayah bunda harus di hormati
Itu adalah kuncinya syurga