Upacara
berinai lebai ini biasanya banyak dilakukan pada malam hari dan terbatas kepada
kaum Bapak yang terdiri dari Penghulu atau Penua Adat, alim ulama, Tokoh
Masyarakat, sehingga pada upacara ini kaum ibu hanya diperkenankan untuk
menyaksikan saja.
Pada upacara
bernai lebai ini atas kesepakatan pemuka adat dan alim ulama, maka diputusakan
bahwa orang tua kandung dari kedua belah pihak tidak diperkenankan untuk
melakukantepung tawar,hal ini di karenakan setiap orang tua senantiasa mendoakan
keselamatan anaknya.
Selain itu pada upacara cecah inai ini akhir
daripada urutan kegiatanya adalah mengankat kedua tangan sebagai isyarat
menyembah raja sehari. Dengan kata lain tidaklah pantas seorang ayah mengangkat
sembah kepada anaknya.
Alasan lain
adalah julukan atau gelar yang diberikan kepada lebai oleh masyarakat melayu
Bengkalis hanyalah kepada kaupak dan tidak terhadap kaum ibu. Sebagai wujud
rasa syukur masyarakat melayu Bengkalis hampir disetiap kegiatan atau upacara
diakhiri dengan pembacaan doa serta makan bersama.Peralatan berinai lebai
berada berbeda sedikit jika dibandingkan dengan peralatan tepuk tepung tawar.
Dimana peralatanya terdiri dari air bedak, beras basuh, beras kunyit, bunga
rampai, bertih, air mawar dan inai, sementaraperalatan tepung tawar inai tidak
disertakan.
Berinai lebai
selalu dihadiri oleh banyak orang dandismarakan dengan musik tradisional
Seperti gendang Panjang, Nafiri dan Gong :Sebagaimana kata bidal :. Adapun
tata cara pelaksanaan berinai lebai, dilakukan secara bergiliran oleh penghulu
adt, pemuka adat, alim ulama dan sanak keluarga dalam jumlah yang ganjil baik
terhadap mempelai laki-laki begitujuga mempelai perempuan.Pelakasanaan berinai
lebai ini dilakukan sesuai dengan derajat atau keturunan kebangsawananya,
seperti terhadap keturunan Raja atau Tengku yang melakukan cecah inai sebanyak
sembilan orang, jika keturunan Datuk, Wan dan Batin dilakukan sebanyak tujuh
orang dan apabila keturunan orang kebanyak maka melakukan cecah inai hanya
sebatas lima orang.
Berinai lebai
dilaksanakan ketika mempelai telah berada dipeterakna atau pentas pelamainan.
Satu persatu mereka maju kemudian duduk pada kursi yang telah bersedia
dipeterakna. Setelah selesai mencecah ianai terhadap mempelai laki-lai,
gading-gading membawa mempelai laki-laki menuju keruang istirahat. Sementara
Mak Andam membawa mempelai perempuan menuju peterakna. Gendang , nafari dan
gong kembali berbunyi, upacara berinai lebai pun kembali dimulai.Diawali dengan
menyapu air bedak sejuk ketangan mempelai, disusuli menabur beras putih, beras
kunyit, bertih dan dilanjutkan dengan menabur bunga rampai, mencecah ianai
serta diakhiri dengan merenjis air mawar kearah mempelai. Dan sebelum
meninggalkan pentas peterakna yang melakukan cecah inai diharuskan mengangkat
sembah dengan mengankat kedua tangan terhadap mempelai. Selesai melaksanakan
cecah inai tokoh adat, alim ulama, pemuka adat dan sanak keluarga yang
melakukan cecah inai diberikan kue berkat, nasi kunyit dan telur ayam yang
telah direbus bewarna merah. Menurut masyarakat Melayu Bengkalis, apabila kedua mempelai janda atau duda maka upacara
berianai lebai dilaksanakan secara serentak terhadap kedua mempelai, dengan
kata lain duduk secara bersamaan. Berinai lebai bagi masyarakat melayu dulunya
mempunyai makna yang cukup besar. Melalui upacara berinai lebai dapat
membedakan status perawan maupun janda, jejaka maupun duda, anak tempatan
ataupun anak dagang.
Jika mempelai
laki-laki bukan penduduk tempatan, maka upacara berinai lebai dilaksanakan pada
satu rumah yakni dirumah mempelai perempuan. Tetapi bila kedua-duanya penduduk
tempatan, maka upacara berinai lebai dilakasanakan dirumah masing-masing. Namun
atsa kesepakatan dan keinginan dari kedua belah pihak, pelaksanaan cecah inai
dapat dilakukan dua kali, yakni pertama dirumah mempelai perempuan dan kedua
dirumai mempelai laki-laki. Tahapan demi
tahapan telah dilalui namun upacara adat pernikahan belum lagi selesai. Upacara
berikutnya yang harus dilakukan oleh mepelai perempuan adalah “Khatam
Alquran”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar